Ilustrasi. (Foto: pinterest.com)
JAKARTA, medinavoyage.id — Perang Khandaq dikenal juga sebagai Perang Parit atau Perang Ahzab, yaitu satu pertempuran penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun kelima Hijriah (627 M) di Madinah.
Mengutip berbagai sumber, perang tersebut dipicu oleh pengusiran Bani Nadhir, sebuah suku Yahudi, dari Madinah karena pengkhianatan mereka terhadap perjanjian dengan Nabi Muhammad SAW. Setelah diusir, mereka bersekutu dengan kaum Quraisy dan suku Ghatafan untuk menyerang Madinah.
Nah, strategi utama umat Islam dalam perang ini adalah menggali parit di sekitar Madinah atas saran Salman al-Farisi. Parit ini berfungsi sebagai benteng pertahanan yang efektif untuk menghalangi pasukan musuh yang berjumlah sekitar 10.000 orang.
Meskipun kalah jumlah, umat Islam berhasil mempertahankan Madinah dan memenangkan perang ini. Kemenangan ini memperkuat posisi politik dan agama Islam di Madinah.
Sementara itu, dalam melansir Ditjen PHU Kemenag dan NU Online dijelaskan, Khandaq dari segi bahasa berarti parit. Dalam sejarah Islam, yang dimaksud Khandaq adalah peristiwa penggalian parit pertahanan sehubungan dengan peristiwa pengepungan Kota Madinah oleh kafir Quraisy bersama dengan sekutu-sekutunya dari Yahudi, Bani Nadir, Bani Ghathafan, dan lainnya.
Saat Rasulullah SAW mendengar bahwa kafir Quraisy bersama sekutu-sekutunya akan menggempur Kota Madinah, Rasulullah SAW mengadakan musyawarah dengan para sahabatnya bagaimana cara menanggulangi penyerangan tersebut.
Waktu itu Salman al-Farisi, salah satu sahabat Nabi yang berasal dari Persia, memberikan saran supaya Rasulullah SAW menggali parit sebagai benteng pertahanan. Usul tersebut diterima oleh Rasulullah. Maka digalilah parit tersebut di bawah pimpinan Rasulullah SAW sendiri.
Peristiwa pengepungan Kota Madinah ini terjadi pada Syawal tahun kelima Hijriyah. Peninggalan perang Khandaq yang ada sampai sekarang hanyalah berupa lima unit pos jaga yang semula berjumlah tujuh unit. Sebagian riwayat menyatakan, tempat tersebut adalah bekas pos penjagaan yang kemudian dibangun masjid yang megah di atasnya.