Ilustrasi. (Foto: religionsfacts.com)
JAKARTA, medinavoyage.id — Untuk diterimanya suatu amal ibadah dalam Islam, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Ibadah tidaklah diterima oleh Allah Ta’ala kecuali jika terpenuhi dua syarat, yaitu:
Pertama, Niat Ikhlas Hanya Untuk Mengharap Ridho Allah
lbadah harus dilakukan semata-mata karena Allah, tanpa ada niat lain seperti ingin dipuji oleh orang lain atau mendapatkan keuntungan duniawi. Ikhlaslah untuk Allah Ta’ala semata, yaitu seseorang beribadah kepada Allah Ta’ala dengan hanya mengharap keridhoaan-Nya dan pahala-Nya, tidak bercampur riya`, sum’ah, dan tidak mencari perhiasan dunia.
Kedua, Sesuai Dengan Tuntunan yang Diajarkan Rasulullah
Amal ibadah harus sesuai dengan ajaran dan contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Jika amal tersebut tidak sesuai dengan tuntunan Nabi, maka amal tersebut tidak akan diterima. Mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beribadah kepada Allah Ta’ala wajib hukumnya. Dan hal ini tidak mungkin terealisasi kecuali dengan mengetahui Sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, kewajiban atas seorang hamba yang hendak beribadah kepada Allah Ta’ala, baik ibadah jenis ucapan maupun perbuatan adalah mempelajari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, agar amalnya sesuai dengan Sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selain dua syarat utama tersebut, ada juga beberapa syarat tambahan yang disebutkan dalam berbagai sumber, seperti iman yang benar, ilmu yang cukup tentang ibadah yang dilakukan, dan dilakukan dengan cara yang benar sesuai syariat.