Prof Amany Lubis. (Foto: mui)
JAKARTA, medinavoyage.id — Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) mengadakan kunjungan muhibah ke Singapura pada 17-18 Oktober 2024 lalu.
Kunjungan yang bertujuan untuk memperkuat ketahanan keluarga ini menjadi momentum bagi MUI untuk memperkenalkan buku Ketahanan Keluarga dalam Perspektif Islam.
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga, Prof Amany Lubis, menyatakan kegiatan tersebut memberikan banyak pelajaran berharga, terutama terkait tantangan-tantangan yang dihadapi keluarga-keluarga Indonesia yang tinggal di luar negeri.
“Kami berdiskusi tentang berbagai permasalahan perempuan, termasuk pekerja migran Indonesia (PMI). Awalnya, ada sekitar 200 kasus yang ditangani di rumah singgah KBRI Singapura, namun saat ini jumlahnya sudah turun menjadi 13 kasus. Ini menunjukkan adanya kemajuan dalam penanganan masalah PMI melalui jalur hukum,” ujar Prof Amany yang dikutip MUIDigital, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, keberhasilan ini tak lepas dari sinergi yang lebih kuat antara berbagai pihak dalam pengiriman, penempatan, dan perlindungan PMI.
Prof Amany berharap upaya tersebut dapat terus ditingkatkan agar PMI tidak lagi menghadapi permasalahan serius di luar negeri.
“Kerja sama yang baik antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga hukum sangat penting untuk memastikan perlindungan yang lebih efektif,” tambahnya.
Selain isu PMI, kunjungan ini juga menyoroti tantangan lain yang dihadapi keluarga-keluarga di Singapura, termasuk tingginya angka perceraian yang mencapai lebih dari 40 persen.
Prof Amany menjelaskan meskipun Singapura memiliki sistem pendidikan dan kesehatan yang mapan, masalah stabilitas keluarga tetap menjadi isu serius, terutama di kalangan komunitas Melayu.
“Masalah pola asuh dan pemeliharaan kualitas pernikahan merupakan tantangan besar yang perlu diatasi, bukan hanya dengan pendekatan kebijakan, tetapi juga melalui nilai-nilai keluarga yang kuat,” jelasnya.
Dalam kunjungan ini, MUI memperkenalkan buku Ketahanan Keluarga dalam Perspektif Islam kepada organisasi Jamiyah Singapura, yang mendapat sambutan positif.
Buku tersebut diharapkan dapat memberikan panduan praktis tentang cara menjaga keutuhan keluarga dan meningkatkan kualitas hubungan antaranggota keluarga.
“Buku ini menarik perhatian mereka, dan ke depannya, kami berencana mengadakan webinar bersama untuk berbagi pengetahuan tentang penguatan ketahanan keluarga,” kata Amany.
Lebih jauh, Prof Amany menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar berbagi pengalaman, melainkan juga merupakan bentuk komitmen MUI dalam menghadapi tantangan sosial yang semakin kompleks.
“Kami tidak ingin hanya hadir di forum diskusi, tetapi juga menghadirkan solusi konkret yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Kolaborasi dengan organisasi di Singapura diharapkan dapat memberikan dampak yang nyata bagi keluarga-keluarga Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” pungkasnya.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, MUI berkomitmen menjadikan ketahanan keluarga sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan zaman.