Ilustrasi. (Foto: pixabay.com)
اَلَسَّلامُ عَليْكُمْ وَرَحْمَةاُللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ، اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ طِيْنٍ وَجَعَلَ لَهُ ذُرِيَّةً، وَأَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَة الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَآعِبَادَ اللّٰهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّايَ بِتَقْوَى ا للّٰهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قاَلَ اللّٰهُ تعَاَلٰى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ : وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.
صدق الله العظيم
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Segala puji hanya bagi Allah SWT, Dzat yang telah menciptakan kita dan memberikan kita banyak kenikmatan. Di antaranya adalah nikmat iman, Islam, kesehatan, serta waktu yang dapat kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya. Kita bersyukur atas segala karunia-Nya, termasuk diberi keturunan yang menjadi amanah sekaligus ladang amal kita di dunia dan di akhirat.
Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Dalam kesempatan yang berbahagia ini khatib berwasiat kepada diri sendiri dan kepada jamaah sekalian marilah kita senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan semua perintah-perintah Allah SWT dan menjauhkan diri kita dari semua yang dilarang oleh-Nya. Dengan taqwa ini in sya Allah kita akan mendapatkan derajat kemuliaan di sisi Allah Swt sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.” (QS Al-Hujurat: 13).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Dalam hidup ini, kita sebagai orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak kita. Anak adalah titipan Allah SWT yang harus dijaga dan dibimbing agar menjadi insan yang bertakwa. Tidak sedikit orang tua yang menyadari bahwa anak-anak mereka adalah investasi yang tak ternilai, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِييَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Anak yang dididik dengan baik akan menjadi kebanggaan orang tua, menjadi penerus kebaikan dan menjadi penerang di alam kubur kelak. Namun, mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Ada perjuangan besar, pengorbanan, dan kesabaran yang diperlukan untuk mengarahkan mereka ke jalan yang lurus.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Furqan ayat 74:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُررَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Dan orang-orang yang berkata, ‘Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”(QS. Al-Furqan: 74)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Doa ini mengajarkan kita untuk selalu berharap agar Allah menjadikan anak-anak kita sebagai “qurrata a’yun” atau penyejuk hati, yang berarti anak-anak yang saleh, berakhlak baik, dan menyenangkan. Doa ini mengandung makna bahwa kita harus memohon kepada Allah SWT agar anak-anak kita dapat menjadi pemimpin, teladan, serta umat yang memberi manfaat bagi sesama.
Selain doa, orang tua juga wajib berusaha dengan segenap upaya untuk mendidik anak-anaknya dengan ilmu agama, mengajarkan nilai-nilai Islam, akhlak mulia, dan memberikan teladan yang baik. Menanamkan kebaikan sejak dini di dalam hati anak akan membentuk karakter yang kuat. Dengan begitu, anak-anak akan memiliki landasan yang kokoh dalam menjalani kehidupan ini.
Jamaah shalat Jumat yang berbahagia
Anak yang tumbuh dengan nilai-nilai Islam dan cinta pada agama akan menjadi investasi yang sangat berharga di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Hadits ini mengingatkan kita bahwa anak yang saleh dan terus mendoakan orang tuanya adalah sumber pahala yang akan terus mengalir, meski kita sudah tiada. Karena itu, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memastikan anak-anak kita menjadi anak-anak yang saleh dan salehah, agar mereka selalu mendoakan kita.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah..
Setelah kita memahami betapa pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak sebagai investasi akhirat, mari kita berusaha mengamalkan cara-cara yang telah diajarkan oleh Nabi SAW dalam mendidik anak. Beberapa hal yang bisa kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan Pendidikan Agama Sejak Dini
Pendidikan agama merupakan dasar dari semua kebaikan. Ajarkan anak-anak kita sejak dini untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, untuk rajin beribadah, dan untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Allah SWT berfirman dalam Surah At-Tahrim ayat 6:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُههَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim: 6)
2. Memberikan Teladan yang Baik
Anak-anak akan mencontoh apa yang mereka lihat dari orang tuanya. Kita harus berusaha menjadi contoh yang baik dalambertindak, berbicara, dan berperilaku sehari-hari. Jika kita menginginkan anak-anak yang jujur, ramah, dan rajin, maka kita harus terlebih dahulu mencontohkan hal itu.
3. Memilih Lingkungan yang Baik untuk Anak
Lingkungan sangat memengaruhi perkembangan anak. Carilah lingkungan yang baik, teman yang saleh, dan sekolah yang berpegang pada nilai-nilai Islam agar mereka tumbuh dalam lingkungan yang positif
4. Berdoa untuk Kebaikan Anak-anak Kita
Doa adalah senjata yang sangat kuat. Mintalah kepada Allah agar anak-anak kita selalu berada di jalan yang lurus, menjadi anak yang berbakti, dan mendapatkan kebaikan di dunia serta akhirat
5. Membangun Komunikasi dan Kasih Sayang
Tanamkan nilai kasih sayang dalam keluarga, sering-seringlah berkomunikasi dan mendengarkan keluh kesah anak-anak kita. Dengan kasih sayang dan komunikasi yang baik, anak-anak akan merasa lebih nyaman dan terbuka.
Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan. Marilah kita senantiasa berdoa kepada Allah agar kita selalu diberikan kekuatan untuk mendidik anak-anak kita dengan baik. Mudah-mudahan mereka menjadi anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, berbakti kepada orang tua, dan menjadi umat yang berguna bagi agama dan bangsa.
بَارَكَ اللّٰهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ اللَّٰهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، أَقَوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Oleh: KH HM Aslie Elhusyairy S Ag, Ketua VI MUI Kota Tangerang. (Sumber: MUIDIGITAL)