BANDUNG, medinavoyage.id — Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengatakan peradaban dunia Islam yang mencapai puncak kejayaan mulai ( 712-1492) selama 780 tahun, berakhir meninggalkan warisan sejarah peradaban di Andalusia Spanyol.
Hal ini disampaikan dalam sambutan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) di BBPMP Lembang Bandung, Selasa ( 28/1/25).
Buya Amirsyah, menegaskan bahwa kekuasaan merupakan sunnatullah, segalanya akan berakhir sejalan dengan perintah Allah QS Ali Imran 140:
وَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ
Artinya: “Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.”
Di surah lain, Allah SWT mengingatkan jika Dia hendak membinasakan suatu bangsa maka diperbanyaknya pemuka atau elite mereka yang melakukan kejahatan (kemungkaran) dan kezaliman terhadap rakyatnya dalam bentuk keserakahan dan berpenampilan mewah serta bergaya hidup hedonis. Allah SWT memberikan teguran khusus dengan ancaman bencana yang juga spesifik.
وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا
Artinya: “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya (QS al-Isra`16).
“Fakta sejarah telah menjadi saksi bahwa kehancuran prabadan bangsa karena kesewenang-wenangan penguasa perbuat kezaliman.”
Oleh karena itu, kehormatan suatu bangsa karena menjunjung tinggi peradaban. Peradaban berasal dari kata “adab” yang berarti sopan, berbudi pekerti, luhur, mulia, atau berakhlak, yang seluruhnya merujuk pada sifat yang tinggi dan mulia.
“Peradaban juga dapat diartikan sebagai kebudayaan yang tertinggi dalam kehidupan manusia, seperti seni, arsitektur, serta kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan seperti epradaban Islam di Spanyol. Seni musik, ukir dan kaligrafi merupakan bagian kecil dari peradaban. Artinya semakin kreatif memajukan seni dan budaya akan memajukan peradaban bangsa,” kata dia.
Dengan kata lain majunya peradaban bangsa sangat ditentukan oleh etika, moral yang tercermin lewat seni dan budaya yang menjunjung tinggi pradaban suatu bangsa. Saat ini peradaban suatu bangsa di dunia tengan tercerabut akar sehingga banyak nilai-nilai kemanusiaan yang telah di nistakan seperti perang yang tidak berkesudahan.
“Peradaban Islam yang menekankan keselamatan dan kedamaian harus mampu pengembalikan cita-cita peradaban Islam untuk dunia yang aman dan damai,” kata dia.