Foto: wallpapercave.com
JAKARTA, medinavoyage.id – Momen lebaran atau Hari Raya Idulfitri memiliki makna penting dan sangat mendalam bagi umat Islam. Beberapa aspek penting terkait makna lebaran ternyata cukup luas. Berikut makna momen lebaran seperti yang dirangkum dari berbagai sumber:
Pertama, sebagai bentuk kemenangan dan rasa syukur Lebaran dirayakan sebagai bentuk kemenangan umat Islam setelah berpuasa sebulan penuh di bulan bulan Ramadan. Setelah berjuang menahan diri dari makan dan minum serta menjauhi perbuatan yang dapat mengurangi pahala puasa, umat Islam merayakan hari raya ini.
Ungkapan syukur itu salah satunya dengan salat sunnah Idul Fitri usai selesainya ibadah puasa yang dilakukan selama satu bulan penuh.
Kedua, mengenang peristiwa perang Badar
Sekadar mengingatkan bahwa awal mula perayaan Idulfitri terjadi pada tahun ke-2 Hijriah, bertepatan dengan kemenangan kaum Muslimin dalam perang Badar. Kemenangan itu menjadi bagian dari sejarah perayaan Idulfitri, menggambarkan perjuangan para sahabat untuk meraih kemenangan dan memperjuangkan Islam.
Ketiga, bentuk pemaafan dan kembali ke fitrah
Saat merayakan lebaran, umat Islam bukan hanya tentang kemenangan dan syukur, tetapi juga tentang saling memaafkan dan kembali ke fitrah.
Umat Islam bersuka cita dan bermaaf-maafan bersama sanak saudara, keluarganya maupun orang sekitar di hari raya ini. Tradisi ini mengajarkan pentingnya menghapus kesalahan dan tetap berusaha untuk mempererat hubungan antar sesama.
Sementara itu, terkait asal-usul nama lebaran sebenarnya lebaran itu berasal dari budaya Hindu dan sebelumnya digunakan oleh kaum Arab jahiliyah. Rasulullah ﷺ mengganti dua hari raya meriah mereka (Nairuz dan Marjaan) menjadi hari yang lebih baik, yaitu Idulfitri dan Idul Adha.
Nah, sudah semakin mengerti ya sekarang. Bahwa momen lebaran sebenarnya merupakan momen yang mengandung makna kemenangan, syukur, pemaafan, dan kembali ke fitrah bagi umat Islam. Semoga kita semua dapat merayakan lebaran tahun ini dengan hati yang bersih dan penuh berkah.