Ilustrasi. (Foto: youtube.com)
JAKARTA, medinavoyage.id — Maulid Nabi atau Mawlid al-Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah menurut tradisi Sunni, dan pada tanggal 17 Rabiul Awal menurut tradisi Syiah.
Mengutip berbagai sumber, perayaan Maulid Nabi di dalamnya sering diisi dengan melibatkan berbagai kegiatan seperti pembacaan puisi religius, makan bersama, prosesi, dan dekorasi rumah serta jalan-jalan. Di banyak negara mayoritas Muslim, Maulid Nabi juga dijadikan hari libur nasional.
Maulid Nabi memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam. Berikut beberapa makna pentingnya:
Pertama, Peringatan Kelahiran Nabi Muhammad
Maulid Nabi adalah waktu untuk mengenang dan merayakan kelahiran Nabi Muhammad, yang dianggap sebagai pembawa wahyu terakhir dalam Islam.
Kedua, Penghormatan dan Cinta kepada Nabi
Perayaan ini adalah bentuk penghormatan dan cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad. Melalui berbagai kegiatan seperti pembacaan sirah (kisah hidup Nabi), umat Islam memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Nabi.
Ketiga Pendidikan dan Pengajaran
Maulid Nabi sering digunakan sebagai kesempatan untuk mengajarkan nilai-nilai dan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Ceramah dan diskusi tentang kehidupan dan ajaran Nabi membantu umat Islam memahami dan mengaplikasikan ajaran tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Keempat Persatuan Umat
Perayaan ini juga menjadi momen untuk mempererat persatuan dan kebersamaan di antara umat Islam. Berkumpul bersama dalam perayaan Maulid Nabi memperkuat rasa solidaritas dan kebersamaan.
Kelima, Refleksi dan Inspirasi
Maulid Nabi adalah waktu untuk refleksi diri dan mencari inspirasi dari kehidupan Nabi Muhammad. Umat Islam diingatkan untuk meneladani sifat-sifat mulia Nabi seperti kejujuran, kesabaran, dan kasih sayang.
Itulah beberapa maksud dan tujuan perayaan Maulid Nabi di tengah perdebatan yang tak pernah ada ujungnya terkait perayaan tersebut.