MADINAH, medinavoyage.id — Petugas Bea Cukai Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, menyita sebanyak 100 slop rokok yang ditemukan dalam sembilan koper milik jamaah haji asal Indonesia. Penemuan ini terjadi pada Rabu dini hari (14/5) saat kedatangan kloter JKG di bandara tersebut.
Wakil Ketua Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdillah Muhammad, menjelaskan bahwa barang-barang tersebut terdeteksi saat melewati pemeriksaan X-ray oleh otoritas bea cukai.
“Ini bukan pertama kali, tetapi termasuk temuan terbesar sejak kedatangan jamaah haji tahun ini,” ujarnya mengutip MUIDigital, Rabu (14/5/2025).
Meski jumlah rokok sangat besar, pihak Bea Cukai tidak menghadirkan pemilik koper. Petugas PPIH yang mendampingi proses pemeriksaan berhasil memastikan bahwa sembilan koper jamaah tetap bisa keluar dari bandara, sementara rokok-rokok tersebut disita.
Abdillah mengaku belum dapat memastikan apakah seluruh rokok tersebut milik satu orang atau beberapa jamaah. Namun, ia menegaskan bahwa membawa rokok dalam jumlah besar adalah pelanggaran terhadap aturan pemerintah Arab Saudi. “Batas maksimal yang diperbolehkan adalah dua slop atau 200 batang rokok,” jelasnya.
Ia juga mengimbau agar jamaah tidak menitipkan rokok ke koper orang lain dan tidak menerima titipan dari sesama jamaah. Hal ini demi menghindari masalah saat pemeriksaan di bandara.
“Tahun lalu, ada yang membawa lima slop rokok dan didenda sekitar 200 riyal. Tapi tahun ini, koper berhasil dikeluarkan tanpa kehadiran jamaah, hanya saja rokok tetap disita,” tambahnya.
Abdillah juga menyebutkan bahwa belum ada informasi lebih lanjut terkait besaran denda tahun ini maupun apakah koper-koper tersebut berasal dari kelompok bimbingan yang sama. Ia menduga pola penyebaran rokok di beberapa koper ini terindikasi dilakukan secara terorganisir.
“Kami di PPIH Arab Saudi ingin memastikan jamaah bisa melaksanakan ibadah haji dengan aman, nyaman, dan tanpa gangguan. Karena itu, setiap potensi pelanggaran akan kami tangani secara maksimal agar tidak menghambat perjalanan ibadah jamaah,” pungkasnya.