Ilustrasi. (Foto: Freepik)
اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ القَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا ࣙالوَسِيْلَةَ وَالفَضِيْلَةَ،
وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا ࣙالَّذِيْ وَعَدْتَهُ
Allāhumma rabba hāżihid da‘watit tāmmah, waṣ ṣalātil qā’imah, āti sayyidanā muhammadanil wasīlata wal faḍīlah, wab‘aṡhu maqāmam mahmūdanil lażī wa ‘adtah.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan dari seruan yang sempurna dan dari shalat yang tegak, berikanlah wasilah (tempat di surga) dan keutamaan kepada Nabi Muhammad saw. Bangkitkan ia dengan kedudukan terpuji (hak syafa’at) yang Kaujanjikan.”
Penjelasan :
Doa setelah azan ini merupakan tiket syafaat Nabi Muhammad saw. Sahabat Jabir bin Abdullah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, “Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan, ‘Allāhumma rabba hāżihid da‘watit tāmmah, waṣ ṣalātil qā’imah, āti sayyidanā muhammadanil wasīlata wal faḍīlah, wab‘aṡhu maqāmam mahmūdanil lażī wa ‘adtah,’ maka ia berhak mendapatkan syafaatku kelak,” (HR Bukhari).