Menikahlah agar terhindar dari dosa. (Foto: pinterest)
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ، تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ، سَلٰمٌ ۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Innā anzalnāhu fī lailatil qadr, wamā adrāka mā lailatul qadr, lailatul qadri khairum min alfi syahr, tanazzalul malā’ikatu war rūhu fīhā bi iżni rabbihim min kulli amr, salāmun hiya ḥattā maṭla‘il fajr.
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar,” (Surat Al-Qadr).
Penjelasan :
Surat ini dikutip oleh Al-Baijuri dalam hasyiyahnya sebagai doa yang dibacakan oleh orang tua di telingan bayi yang baru lahir. Doa ini diyakini dapat menghindarkan seseorang dari dosa zina. (Lihat Ibrahim, Al Bajuri, [Beirut: Darul Kutub Al Ilmiyah], juz II, halaman 572).