JAKARTA, medinavoyage.id – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, KH Muhammad Faiz Syukron Makmun, mengingatkan pentingnya peran Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) MUI dalam mengoptimalkan penggunaan media sebagai wadah dakwah di era digital saat ini.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan “Optimasi Media Majelis Ulama Indonesia Komisi Infokom MUI Se-Indonesia” yang digelar di Jakarta pada Rabu (13/11/2024).
“Dengan kemajuan teknologi saat ini, masyarakat bisa dengan mudah belajar agama lewat media sosial seperti YouTube, TikTok, atau Instagram. Ini membawa manfaat besar, tapi juga menantang kita, khususnya MUI, untuk tetap relevan dalam menyampaikan pesan-pesan agama,” jelas Kiai Faiz dalam sambutannya.
Kiai Faiz menyebutkan bahwa kendala bahasa yang sering menjadi hambatan dalam dakwah bisa diatasi melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), yang kini memungkinkan interpretasi langsung ke berbagai bahasa.
“Jika teknologi ini berkembang dengan baik, kita bisa menyampaikan dakwah lintas negara tanpa khawatir soal kendala bahasa,” imbuhnya.
Namun, di tengah manfaat besar yang diberikan oleh teknologi, Kiai Faiz menggarisbawahi kekhawatiran terkait akurasi dan kebenaran informasi.
“Dengan adanya teknologi seperti AI, kita perlu hati-hati. Apakah yang berbicara benar-benar manusia atau hanya teknologi? Ini tantangan yang harus kita hadapi di masa depan,” tuturnya.
Sebagai langkah konkret untuk menjawab tantangan ini, Kiai Faiz bersama Komisi Infokom MUI DKI Jakarta akan terus mengembangkan strategi dakwah yang memanfaatkan media modern.
Ia menyatakan bahwa metode penyampaian pesan harus lebih adaptif dan menarik bagi generasi saat ini.
Dalam acara tersebut, Kiai Faiz juga memaparkan pengalamannya berkolaborasi dengan komika Abdur Arsyad sebagai contoh pendekatan dakwah yang relevan.
“Saat ini, era dakwah bukan lagi hanya di mimbar. Banyak orang kini tertarik pada konten yang singkat, lucu, dan informatif. Dengan kolaborasi dakwah dan hiburan, kita bisa menyampaikan pesan agama dengan cara yang lebih mudah diterima masyarakat,” ujarnya.
Kiai Faiz berharap agar MUI di seluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dakwah.
“Dakwah yang hanya terfokus pada fatwa dan kajian kitab sudah tidak cukup. Kita harus menguasai media, pola komunikasi, dan penyampaian pesan yang relevan dengan perkembangan zaman,” tandasnya.
Acara yang dihadiri oleh perwakilan Infokom MUI dari berbagai daerah ini diakhiri dengan komitmen untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan dakwah berbasis media.
“MUI harus memprioritaskan komunikasi dan informasi. Jika tidak, kita bisa tertinggal jauh. Maka dari itu, saya berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan bidang ini,” ujarnya.