KULONPROGO, medinavoyage.id — Kementerian Agama melakukan penyiapan operasional ibadah haji Tahun 1446H/2025 salah satunya dengan melakukan survey rencana embarkasi haji di Yogyakarta.
Survey dilaksanakan pada Jumat, 6 Desember 2024 dengan mengunjungi rencana hotel yang akan dipakai sebagai asrama haji dan Bandara International Yogyakarta.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan rapat pembahasan kesiapan fasilitas yang rencananya akan dipakai untuk operasional embarkasi, yang dihadiri oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kanwil Kemenag DIY, Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo, Kantor Imigrasi Yogyakarta, Balai Karantina Kesehatan Yogyakarta, Angkasa Pura Indonesia, dan manajemen Hotel Novotel dan Ibis.
Dalam arahannya, Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Sauful Mujab, menyampaikan persyaratan untuk menjadi embarkasi haji antara lain jumlah minimal jemaah haji, kapasitas asrama haji, standar ketersediaan ruangan asrama haji, standar layanan, dan kelaikan bandar udara.
“Jumlah jemaah minimal 4.000 jemaah, kapasitas asrama haji minimal 1 kloter plus cadangan 1 kloter untuk mengantisipasi jika terjadi delay pesawat, aula kedatangan dan keberangkatan, proses custom, immigration, and quarantine (CIQ), dan bandara internasional,” jelas Saiful Mujab.
“Untuk menjadi embarkasi haji, jemaah haji asal DI Yogyakarta perlu menambah jemaah dari Provinsi Jawa Tengah yang berdekatan dengan lokasi embarkasi haji untuk memenuhi persyaratan,” lanjutnya.
Hadir pada rapat tersebut Pj Bupati Kabupaten Kulonprogo Srie Nurkyatsiwi, menyampaikan harapan agar embarkasi haji di Yogyakarta dapat segera terlaksana.
“Kami sangat berharap agar Embarkasi Yogyakarta dapat dilaksanakan segera karena fasilitas dan instansi terkait sangat mendukung dalam penyelenggaraannya,” jelas Srie Nurkyatsiwi. Untuk pengasramaan, akan kami siapkan 2 hotel di sekitar bandara yang akan difungsikan sama dengan asrama haji, sambil menunggu pembangunan asrama haji di Kabupaten Kulon Progo, jelasnya. “Kami ingin keberadaan Embarkasi Yogyakarta dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat Yogyakarta,” imbuhnya lagi.
Pada kesempatan survey tersebut, juga meninjau kesiapan fasilitas Bandara Internasional Yogyakarta yang akan digunakan sebagai bandara keberangkatan. Alur kedatangan jemaah di bandara, alternatif lokasi proses CIQ, ruang tunggu keberangkatan, proses boarding, sampai dengan alur saat kepulangan. Secara umum, fasilitas di Bandara Internasional Yogyakarta sangat memadai dan layak untuk melayani keberangkatan dan kepulangan jemaah haji.