Masjid Al-Bai’ah yang disebut juga sebagai Masjid Bani ‘Aqabah adalah sebuah masjid di Makkah, Arab Saudi. (Foto: Wikipedia)
JAKARTA, medinavoyage.id – Masjid al-Bai’at terletak di Mina, tujuh kilometer dari Makkah, Arab Saudi, berjarak kurang lebih 300 meter dari Jumrah Aqabah.
Masjid ini memiliki makna sejarah dalam perkembangan Islam. Dibangun oleh dinasti Abbasiyah, masjid ini menghormati Abbas bin Abdul Muthalib dan memperingati Bai’at Aqabah, di mana penduduk Yathrib (kemudian dikenal sebagai Madinah) berjanji setia kepada Nabi Muhammad (damai sejahtera atasnya) dan berkomitmen untuk taat tanpa menyekutukan Allah.
Mengutip Ditjen PHU Kemenag RI masjid ini terletak di bawah Wadi Mina, sekitar 300 meter dari tempat Jumrah Aqabah, di sebelah kanan jembatan jamarat. Masjid ini punya nilai penting dalam sejarah perkembangan Islam.
Di tempat ini Rasulullah saw menerima bai’at 12 laki laki dari kabilah Aus dan Khazraj yang datang dari Madinah. Mereka bertemu dengan Rasulullah di Aqabah dan menggelar bai’at untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak mempersekutukan-Nya, menaati perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Bai’at ini dinamakan bai’at Al-Aqabah pertama terjadi pada tahun ke- 12 kenabian.
Kemudian, di tempat yang sama pada tahun 13 kenabian, delegasi Yatsrib (Madinah) berjumlah 73 laki-laki dan dua perempuan datang kembali menemui Nabi saw di Aqabah. Rasulullah saw datang bersama pamannya, Abbas, menggelar bai’at kedua di Aqabah.
Di sana terjadi kesepakatan untuk melindungi Rasulullah saw jika berhijrah ke Madinah, memerangi orang yang memerangi mereka, dan berdamai dengan orang yang ingin berdamai dengan mereka. Rasulullah saw meminta kepada delegasi Yatsrib agar memilih 12 orang diantara mereka berbaiat dengan semua klausul yang telah disepakati.
Lalu dipilihlah sembilan orang dari kaum Khazraj dan tiga orang dari kaum Aus. Bai’at ini dinamakan Baiat Al-Aqabah kedua.Untuk mengenang peristiwa bersejarah itu, di tempat yang penuh barakah ini telah dibangun sebuah masjid yang diberi nama Masjid Al-Bai’ah.
Masjid kuno berukuran 400 meter persegi atau 17x 29 meter dan tingginya sekitar tujuh meter, dengan dinding bagian belakang dua meter ini ditemukan sekitar tahun 2005. Sebelumnya, masjid yang terpendam ini hanya diketahui kalangan terbatas karena letaknya terpencil.
Tidak seperti masjid pada umumnya, masjid kuno berwarna krem ini dikelilingi pagar besi berwarna hitam. Para peziarah bisa melihat kondisi dari luar atau melongok sebagian ruangan dari jendelanya yang dibiarkan terbuka.