Masjid Nabawi. (Foto: wallpapercave.com)
JAKARTA, medinavoyage.id — Masjid Nabawi (Arab: المسجد النبوي) merupakan masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad (semoga sejahtera tercurahkan atasnya) dan berlokasi di pusat kota Madinah, Arab Saudi.
Mengutip dari berbagai sumber, masjid Nabawi didirikan oleh Nabi Muhammad sendiri ketika beliau hijrah ke Madinah. Masjid ini merupakan masjid kedua yang dibangun oleh Nabi Muhammad, setelah Masjid Quba.
Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terbesar di dunia dan menjadi tempat paling suci kedua dalam agama Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah.
Awalnya masjid ini sangat sederhana. Lantainya terbuat dari tanah berbatu, atapnya menggunakan pelepah kurma, dan hanya memiliki tiga pintu. Area yang hendak dibangun Masjid Nabawi saat itu terdapat bangunan milik Bani Najjar. Mereka dengan rela hati mewakafkan bangunan dan tanah mereka untuk pembangunan masjid.
Pada tahun 7 H, Nabi Muhammad memperluas Masjid Nabawi dengan menambahkan 20 hasta untuk panjang dan lebar masjid.
Masjid ini dibangun dengan landasan ketakwaan. Shalat di dalamnya memiliki pahala yang dilipatgandakan.
Mimbar Nabi berada di atas taman dari taman-taman surga, dan beliau selalu berkhutbah di atas mimbar. Masjid Nabawi merupakan tempat yang sarat dengan sejarah dan makna bagi umat Islam.
Sementara itu, melansir Ditjen PHU Kemenag diceritakan waktu Rasulullah saw masuk Madinah, kaum Anshar mengelu-elukannya serta menawarkan rumah untuk beristirahat. Namun, Rasulullah menjawab dengan bijaksana: “Biarkanlah unta ini berjalan karena ia diperintah Allah.”
Setelah sampai di hadapan rumah Abu Ayyub al-Ansari, unta tersebut berhenti, kemudian Nabi dipersilkan oleh Abu Ayyub al-Anshari tinggal di rumahnya.Setelah beberapa bulan tinggal di rumah Abu Ayyub al-Anshari, Nabi saw mendirikan masjid di atas sebidang tanah, yang sebagian milik As’ad bin Zurarah yang diserahkan sebagai wakaf.
Sebagian lagi dibeli dari milik anak yatim bernama Sahal dan Suhail, anak Amir bin Amarah di bawah asuhan Mu’az bin Atrah. Waktu membangun masjid, Nabi meletakkan batu pertama dan selanjutnya kedua, ketiga, keempat, dan kelima masing-masing oleh sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali.
Kemudian dikerjakan dengan gotong royong sampai selesai. Pagarnya dari batu tanah (setinggi ± 2 meter). Tiang-tiangnya dari batang kurma, atap dari pelepah daun kurma, halaman ditutup dengan batubatu kecil, kiblat menghadap Baitul Maqdis, karena waktu itu perintah Allah untuk menghadap Ka’bah belum turun. Pintunya terdiri atas tiga buah, yaitu: pintu kanan, pintu kiri, dan pintu belakang.
Panjang masjid 70 hasta, lebar 60 hasta. Dengan demikian, masjid itu sederhana sekali tanpa hiasan. Masjid tersebut dibuat tahun pertama Hijriah. Di sekitar masjid dibangun tempat keluarga Rasulullah saw, sementara di sebelah timur masjid dibangun rumah Siti Aisyah yang kemudian menjadi tempat pemakaman Rasulullah saw dan kedua sahabatnya.