Ilustrasi. (Foto: gambar.pro)
JAKARTA, medinavoyage.id –– Mengapa Kita Harus Mendoakan Guru? Sebagaimana kita ketahui, sekolah sendiri berperan sebagai rumah kedua bagi anak.
Pada dasarnya, guru adalah pendidik rohani, sedangkan orang tua lebih banyak berperan sebagai pendidik jasmani.
Hal ini disebutkan dalam syair yang dikutip Ta’lim Muta’allim:
أُقَدِّمُ أُسْتَاذِي عَلَى نَفْسِ وَالِدِي ** وَإِنْ نَالَنِي مِنْ وَالِدِي الْفضْلَ وَالشَرَف
“Aku lebih mengutamakan guruku dari orang tuaku, meskipun aku mendapat dari orang tuaku keutamaan dan kemuliaan.”
فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ ** وَهذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَف
“Ustazku adalah pengasuh jiwaku dan jiwa adalah bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pengasuh badanku dan badan bagaikan kerangnya.”
Dari syair di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa bukan hanya orang tua saja yang harus didoakan, tetapi guru pun juga.
Doakan guru dengan membaca:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِمَشَايِخِنَا وَلِمَنْ عَلَّمَنَا، وَارْحَمْهُمْ وَأَكْرِمْهُمْ بِرِضْوَانِكَ الْعَظِيْمِ، فِيْ مَقْعَدِ الصِّدْقِ عِنْدَكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allâhumma-ghfir li masyâyikhinâ wa liman ‘allamanâ wa-rḫamhum wa akrimhum biridlwânikal ‘adhîm fî maq’adish shidqi ‘indaka yâ arḫamar râḫimîn(a)
Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang.