Foto: freepik.com
JAKARTA, medinavoyage.id – Museum Haramain adalah sebuah proyek yang diinisiasi oleh pemerintah Arab Saudi dan selesai dibangun pada tahun 1998. Museum ini berfungsi sebagai pusat kebudayaan yang bertujuan untuk mengabadikan sejarah Islam, sejarah kota Mekkah, dan perjalanan spiritual yang dilakukan oleh jutaan umat Islam setiap tahunnya.
Dikutip dari berbagai sumber, museum tersebut terletak di tengah-tengah ibu kota Negara Petrodolar itu, museum ini merupakan miniatur kecil sejarah budaya dan peradaban Islam yang menampilkan karya-karya seni bernilai estetika tinggi, mengesankan, serta bermuatan sejarah.
Museum Haramain juga dikenal dengan sebutan Exhibition Two Holy Mosque Architecture dan berlokasi di perbukitan Ummul Joud, Makkah. Kawasan ini terletak di tengah antara Hudaibiyah dan Kota Makkah.
Jadi, biasanya jemaah setelah ambil miqat untuk umrah sunah di Hudaibiyah, mereka akan mampir di Museum Haramain untuk mempelajari kilasan peristiwa dan sejarah dua masjid mulia umat Islam: Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah
Dalam Kemenag.go.id dijelaskan, bagi mereka yang ingin mengetahui sejarah panjang perkembangan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bisa belajar di Museum Imarat Al-Haramain Asy-Syarifain. Diresmikan oleh Gubernur Makkah Abdul Majid bin Abdul Aziz pada 1420H, museum ini memamerkan koleksi benda-benda bersejarah masjid dua Kota Suci (Masjid Masjidil Haram dan Masjid Nabawi).
Museum dengan luas sekitar 400 meter persegi ini terbagi dalam dua ruang besar, ruang koleksi Makkah dan Madinah. Koleksi yang ada disusun dalam alur kunjungan melingkar dari pintu masuk sampai pintu keluar.Bagunan museum tidak terlalu besar.
Ada 4 pilar kokoh berdiri di bagian depan museum yang didominasi cat warna putih dan abu-abu. Tulisan ‘Exhibition Of The Two Mosques Architecture’ terpampang di sisi kiri bangunan museum.Melangkah ke dalam, ada tangga yang terbuat dari kayu warna coklat dan beroda. Tangga itu merupakan tangga Ka’bah yang dibuat dari Kayu Saaj pada 1240 Hijriah. Di sisi kanannya, ada deretan bebatuan yang berpahat tulisan ayat Al-Quran.
Di lokasi yang sama ada display Maqom Ibrahim.Terus bergerak menyusuri museum, ada kiswah Ka’bah serta alat pemintal kiswah yang usianya ribuan tahun. Selanjutnya menuju deretan display Hajar Aswad. Display ini menarik hati para pengunjung untuk berpose ria seolah menyentuh Hajar Aswad.Memasuki area ‘perpustakaan’ dipamerkan koleksi Al-Quran.
Ada Al-Quran asli yang ditulis tangan peninggalan zaman. Utsman bin Affan, dan ada juga ayat-ayat Al-Quran yang dipahat di bebatuan warna biru dan hijau.Di area berikutnya, ada sumur air Zamzam lengkap dengan tali dan ember. Sumur itu terbuat dari besi yang kokoh. Display menggambarkan lokasi sumur air Zamzam di dekat Ka’bah, dan penyajian air zamzam dari masa ke masa.