Ilustrasi jemaah haji. (Foto: https: fanabc.com)
JAKARTA, medinavoyage.id — Guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, Direktorat Bina Haji pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) menggelar rapat grand design pembentukan Ruang Konsultasi Haji (Rukosiji). Hal itu dilakukan bekerja sama dengan Lembaga Kajian Kurikulum Kebijakan (LK3P) Universitas Indonesia.
Rapat ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta memetakan permasalahan dalam layanan haji saat ini dan merumuskan kebijakan baru yang lebih responsif terhadap kebutuhan jemaah.
Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat, memimpin rapat tersebut dan menyampaikan harapannya agar Rukosiji dapat menjadi simbol perubahan positif dalam penyelenggaraan haji.
“Kami ingin Rukosiji tidak hanya menjadi tempat konsultasi, tetapi juga wadah bagi aspirasi dan masukan dari jemaah haji untuk terakomodasi dengan baik,” ungkap Arsad saat memimpin rapat di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Pihak LK3P UI menjelaskan berbagai langkah identifikasi masalah dan pemetaan kebutuhan yang diperlukan untuk menyusun kebijakan yang lebih baik. Proses komprehensif ini akan melibatkan pengumpulan data dari beragam sumber, termasuk masukan langsung dari jemaah haji dan penyelenggara.
“Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat menemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan haji. Rukosiji akan menjadi platform kolaborasi yang konstruktif,” tambah Arsad.
Didampingi oleh Kasubdit Advokasi Direktorat Bina Haji, Rizky Fitsa, Arsad menekankan bahwa Rukosiji akan menjadi sarana untuk menampung keluhan serta saran dari jemaah dan melakukan evaluasi terhadap kebijakan yang telah diterapkan. Hal ini sejalan dengan komitmen Ditjen PHU untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aspek penyelenggaraan haji.
“Penting untuk memiliki sudut pandang yang berbeda dari luar Ditjen PHU, sehingga kami perlu membuat program ruang konsultasi baik secara online maupun offline,” ungkapnya.
Arsad juga menegaskan bahwa kerja sama antara Ditjen PHU dan LK3P UI diharapkan tidak hanya menghasilkan dokumen, tetapi juga implementasi nyata yang berdampak pada peningkatan pelayanan haji.
“Dengan adanya Rukosiji, kami berharap dapat menjawab tantangan dalam penyelenggaraan haji dan memastikan setiap jemaah mendapatkan pelayanan optimal. Rapat grand design ini adalah langkah awal menuju visi tersebut, dan kami berharap Rukosiji segera beroperasi untuk memberi dampak positif bagi seluruh jemaah haji di Indonesia,” tutup Arsad.
Ia juga menambahkan bahwa Rukosiji ditargetkan dapat diakses oleh jemaah di berbagai daerah, hingga ke tingkat kabupaten dan kota, yang akan semakin memperluas jangkauan pelayanan.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kasubdit Bina Jemaah Khalilurrahman, tim dari LK3P UI Bachtiar Hakim, Asep Arifyan, serta para penanggung jawab Direktorat Bina Haji.